Mungkin
kata sebagaimana judul di atas sudah umum kita dengar. Namun sudahkan
Anda benar-benar memahami apa itu kecerdasan spiritual (Spiritual
Quotient)? Memang ada banyak istilah yang melibatkan kata “kecerdasan”
saat ini. Sebut saja Kecerdasan Emosi (Emotional Intellegence) yang
telah lebih lama terkenal, saat ini masyarakat juga tengah digandrungi
dengan istilah spiritual intellegence. Dari sederet kata-kata tersebut,
kafeilmu mengajak pembaca mendiskusikan mengenai kecerdasan spiritual.
Bagaimana definisi, pengertian, serta pengaruh kecerdasan spiritual
dalam kehidupan. Kita mulai dengan melihat definisi dari para ahli.
Spiritual Intelligence atau Spiritual Quotient adalah paradigma
kecerdasan spiriutual. Artinya, segi dan ruang spiritual kita bisa
memancarkan cahaya spiritual (spiritual light) dalam bentuk kecerdasan
spiritual.
Dr. Marsha Sinetar, yang
terkenal luas sebaga pendidik, penasihat, dan penulis bulu-buku
bestseller, menafsirkan kecerdasan spiritual sebagai pemikiran yang
terilhami. Kata Sinetar, kecerdasan spiritual adalah cahaya, sentuhan
kehidupan yang membangunkan keindahan tidur kita. Kecerdasan spiritual
membangunkan orang-orang dari segala usia, dalam segala situasi.
Kecerdasan spiritual melibatkan
kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Itu berarti
mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dalam batin.
Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup,
mengali dari dalam, dari suatu keadaan kesadaran yang hidup bersama
cinta.
Dari sudut pandang psikologi,
kecerdasan spiritual justru mengejutkan kita, karena ternyata sudut
pandang psikologi memberitau kita bahwa ruang spiritual (spiritual
space) pun memiliki arti kecerdasan. Secara sederhana, manusia mempunyai
tingkat kecerdasan spiritual yang berbeda-beda. Manusia bisa saja
memiliki kecerdasan rendah secara spiritual, dengan ekspresi
keberagamaannya yang monolitik, eksklusif, dan intoleran, yang
seringkali berakibat pada kobaran konflik atas nama agama.
Begitu juga sebaliknya, sikap
keagamaan manusia dengan tingkat kecerdasan spiritual tinggi memiliki
ekspresi keagamaan yang penuh kesadaran, sikap jujur dan terbuka,
inklusif dan pluralis dalam beragama di tengah pluraltas agama-agama.
Memahami dan mempunyai kesadaran
spiritual (Spiritual Quotient) yang baik, sangat diperlukan seseorang
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan memberikan dampak yang baik
bagi dirinya sendiri dan lingkungan sosial keagamaan di sekitarnya.
Menilik saat ini Indonesia banyak menjadi sorotan dunia karena mulai
munculnya kekerasan-kekerasan atas nama agama.
No comments :
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, komentar anda berharga bagi saya...oke browww